Pdt. Benny Tambunan-Ibu Novi Tambunan and Alpian Hutabarat-Bunga Hutabarat
Alpian Hutabarat. and Bunga Hutabarat
Benny Tambunan & Novi Tambunan
Bunga Roselina at Anyer Beach
Alpian Hutabarat Memimpin diskusi Sekolah Sabat
Alpian Hutabarat & Bunga Roselina Pandiangan
Banner Reatreat GMAHK Jemaat Jambrut

Jumat, 25 Desember 2015

MEMPELAJARI ALKITAB

BAGAIMANA KITA MEMAHAMI AKLITAB ?

Click to View

Kita belajar Alkitab untuk memperoleh kebenaran, bukan hanya asal terima, apalagi tanpa pertimbangan dan belajar secara mendalam,

Perhatikan kutipan berikut ini:
"Kita tidak akan dapat memperoleh akal-budi tanpa perhatian yang sungguh-sungguh disertai belajar dengan doa yang tekun. Beberapa bagian dari pada Kitab Suci itu memang begitu mudah untuk tidak disalah pahami, tetapi ada pula yang lain yang artinya tidaklah terletak pada permukaan yang dapat dilihat hanya sekilas Pengenalan Akan Allah saja. Bagian-bagian Kitab Suci itu haruslah dibandingkan dengan bagian-bagian lainnya. Harus diadakan penyelidikan yang hati-hati disertai perhatian dan doa yang tekun. Cara belajar yang demikian memang amat banyak manfaatnya. Seperti seorang penambang yang menemukan saluran barang-tambang yang amat berharga tersembunyi
di bawah bumi, demikianlah orang yang dengan tekun menyelidiki firman Allah seperti mencari permata-permata kebenaran yang tiada ternilai harganya, yang tersembunyi dari pandangan orang yang mencari dengan sembrono. Firman yang diilhamkan Allah, ditimbang-timbang dalam hati, akan menjadi seperti sungai yang mengalir dari pancaran kehidupan itu."
Kebahagiaan Sejati hal. 77

Sebagai contoh:
Mengapa Musa tidak bisa masuk ke Tanah Kanaan? Apa Dosa yang Musa lakukan sehingga dia tida diperkenankan Allah masuk ke Tanah Kanaan?

Pada umumnya akan di jawab, Karena musa memukul batu itu untuk mengeluarkan air, Padahal Tuhan memerintahkan Musa untuk berbicara kepada batu itu. Bahkan Pendeta pun memberikan jawaban yang sama.

Apakah fakta Alkitab seperti itu?

Mari kita baca kutipan di bawah ini
Keluaran 17:6
"Maka Aku akan berdiri di sana di depanmu di atas gunung batu di Horeb; haruslah kaupukul gunung batu itu dan dari dalamnya akan keluar air, sehingga bangsa itu dapat minum." Demikianlah diperbuat Musa di depan mata tua-tua Israel."

Dari kutipan Alkitab ini jelas bahwa perintah Tuhan kepada Musa "...haruslah kau pukul gunung batu itu dan dari dalamnya akan keluar air". Tuhan yang memerintah Musa untuk memukul gunung batu itu tetapi mengapa Musa berdosa saat Musa melakukan perintah Tuhan?

Bilangan 20:9
"Lalu Musa mengambil tongkat itu dari hadapan TUHAN, seperti yang diperintahkan-Nya kepadanya."

Sekali lagi dipertegas, bahwa Musa memukul Gunung Baru itu hingga mengeluarkan air adalah atas perintah Tuhan.

Jadi apakah yang menyebabkan Tuhan menyalahkan Musa atas tindakannya sehingga dia tidak diperkenankan memasuki tanah Kanaan?

Bilangan 20:12  
"Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka."

Pemazmur mengatakan, "Ia Teledor dengan kata-katanya."
Mazmur 106:32,33
"Mereka menggusarkan Dia dekat air Meriba, sehingga Musa kena celaka karena mereka;
sebab mereka memahitkan hatinya, sehingga ia teledor dengan kata-katanya."

Apakah rupanya yang dikatakan oleh Musa, sehingga Ia disebut teledor?
Perhatikan kutipan berikut:
Bilangan 20:10
"Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu itu, berkatalah ia kepada mereka: "Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?"

"Musa telah berkata-kata dengan perasaan marah; kata-katanya merupakan suatu ungkapan nafsu manusia gantinya sebagai kemarahan yang baik oleh karena Allah dihinakan dalam hal ini."
Alfa dan Omega 1 hal, 500
Musa telah menunjukkan sikap tidak percaya kepada Allah, "Apakah kami harus mengeluakan air bagimu dari bukit batu ini?". Alfa dan Omega 1 hal, 501

Tuhan berfirman kepada Musa dan Harun, "Karena kamu tidak percaya kepadaKu dan tidak menghormati kekudusanKu di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaat ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka" Alfa dan Omega 1 hal, 503

Mengapa kesalahan yang "kecil" itu tidak bisa dimaafkan oleh Tuhan?
Allah yang di surga adalah Pemerintah yang tidak pernah memihak, dan dalam keadaan apapun tidak pernah membenarkan dosa. Tetapi sedikit saja orang yang menyadari betapa kejinya dosa itu. Manusia mendustai diri mereka sendiri dengan berpikir bahwa Allah terlalu baik untuk mau menghukum orang-orang yang melanggar.

Allah telah mengampuni orang banyak atas pelanggaran mereka yang lebih besar, tetapi Ia tidak dapat memperlakukan dosa yang ada di dalam diri Pemimpin-pemimpin sama seperti dosa-dosa yang ada di dalam diri orang-orang yang dipimpin. 

Kesetiaan kepada masa lampau tidak dapat menebus satu kesalahan pun. Lebih besar terang dan kesempatan diberikan kepada manusia, maka lebih besar pulalah hukumannya. Alfa dan Omega 1 hal, 505 

Roh meninggikan diri, kecenderungan untuk mengkritik saudara-saudara kita tidaklah menyenangkan Allah. Alfa dan Omega 1 hal, 506

Setan akan menyerang kita pada titik-titik kelemahan kita, tetapi kita tidak perlu dikalahkan.  Alfa dan Omega 1 hal, 507

Semoga bermanfaat...




Tidak ada komentar:

Posting Komentar